Dalam artikel ini, devi akan membahas secara lengkap informasi mengenai kecerdasan buatan yang telah menjadi suatu pelengkap dan menemani kehidupan manusia di dunia saat ini. Berikut selengkapnya:
Apakah tujuan dibuatnya AI?
Para ahli matematika komputasi dan software engineer membuat AI dengan tujuan untuk membantu melakukan tugas manusia agar lebih cepat diselesaikan dengan hasil yang memuaskan. Untuk hal itu maka para ahli terus melakukan pembaharuan untuk menutupi kekurangan pada sistem AI nya agar dapat berfungsi sesuai tujuan pembuatan.
Proses apa saja yang dapat dilakukan AI?
Proses yang dilakukan meliputi:
1. Proses pembelajaran. Dalam hal ini artificial intelligence diharapkan bisa mencari dan memperoleh informasi sekaligus memahami peraturan penggunaan informasi yang kemudian disimpan di memori untuk dapat digunakan saat dibutuhkan.
2. Proses penalaran. Hasil dari pencarian informasi dan memahami penggunaan informasi, AI menggunakan peraturan penggunaan itu untuk menghasilkan perkiraan atau kesimpulan yang tepat dan berurang mempelajarinya sehingga dapat mengenal pola data dalam jumlah besar.
3. Koreksi. Tidak seperti manusia yang jika melakukan kesalahan akan berusaha menutup-nutupi kesalahannya dengan memaksanakan hasil benar padahal salah. AI justru melakukan koreksi pada setiap data, pola dan kesimpulan yang dibuat untuk mencapai nilai terbaik.
Dari ketiga proses yang bisa dilakukan AI, dapat disimpulkan bahwa artificial intellegence memiliki tugas untuk mengenali dan memahami segala informasi yang diperoleh, menganalisanya dan memberikan hasilnya dengan efesien, efektif, tepat dan cepat.
Kapan kecerdasan buatan ini mulai dipelajari?
Jika bertanya "kapan" maka jawabannya ada pada sejarah ditemukan atau diciptakannya AI. Orang pertama yang meneliti kecerdasan buatan yang selanjutnya diberi nama artificial intelligence ini adalah ahli komputer Amerika yang bernama John McCarthy pada tahun 1956 dalam sebuah konferensi di perguruan tinggi Dartmounth.
Saat ini perkembangan AI di dunia berlangsung sangat cepat, didukung dengan teknologi terkini dan serba modern, mobile dan online membuat informasi yang diolah sistem ini semakin banyak, sesuai dengan karakteristiknya, semakin banyak informasi didapat maka sistem ini semakin berkembang pengetahuannya dan semakin akurat hasil kerjanya.
Dalam film fiksi ilmiah AI digambarkan sebagai robot jahat yang menyerang penduduk bumi dan menyebabkan kehancuran, nyatanya AI telah banyak memberikan manfaat bagi manusia baik dalam pengetahuan, keamanan, kesehatan, industri dan lainnya.
Mengapa kecerdasan buatan itu penting bagi manusia?
Berbeda dengan otomasi pada perangkat keras yang diprogram untuk melakukan tugas terprogram dan melakukan pekerjaan sesuai instruksi yang diberikan. Sistem AI ini memungkinkannya untuk melakukan pembelajaran secara terus menerus dari data dan informasi yang didapatkannya. AI dapat melakukan tugas dalam volume tinggi dan terkomputasi dengan andal dan tidak pernah mengalami kelelahan, namun tetap terbatas pada seberapa besar memori yang dimilikinya. Sehingga ikut campur manusia (ahli komputasi dan software) masih diperlukan untuk menyiapkan memori yang memadai dan program untuk memperbaiki kesalahan.
Kesalahan yang dilakukan AI hanya berada pada instruksi dan keakuratan data informasi. Artinya jika informasi yang ada dan bisa di akses AI itu ternyata salah, maka hasil dari pengolahan informasi oleh AI ikut salah. Dan jika informasi yang didapatkan benar, maka hasilnyapun akan benar.
Fakta saat ini teknologi AI masih terus dikembangkan agar dapat secara maksimal membantu manusia dalam memberikan dukungan pengolahan data secara akurat dengan cepat.
Perkembangan teknologi komputer menentukan kehandalan kecerdasan buatan dalam mengeksekusi suatu proses.Artificial intellegence ini digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan dan mendeteksi keinginan serta keperluan pengguna, sehingga tidak dijual secara komersil. Salah satu perusahaan yang memanfaatkan AI dalam produknya adalah google, google telah mengenalkan rankbrain dan dimasukkan kepada algoritmanya untuk menentukan hasil dari mesin penelusuran. Baca mengenai rankbrain di Strategi SEO.
Jika anda mencari sesuatu di google search dengan keyword "mengenal artificial intelligence", maka google akan langsung mendeteksi artikel yang dimaksud dengan melihat kemiripan isi kata kunci dengan artikel seutuhnya, bahkan dengan rankbrain ini algoritma google mengerti dengan walaupun kalimat yang anda tuliskan adalah salah. Termasuk algoritma google ini juga mengerti akan pendekatan sinonim dari kata yang dimaksud.
Dalam kasus ini, fungsi dari AI adalah melakukan adaptasi melalui algoritma agar dapat mempelajari suku kata, sinonim kata, perbaikan susunan kata dan lainnya. AI rankbrain berperan untuk menemukan struktur kebenaran dalam data sehingga algoritma dapat menyimpulkan kebenaran data agar relevan dengan yang diinginkan. Algoritma disini berperan sebagai pengklasifikasi, sehingga AI di rankbrain membantu algoritma utama google untuk menemukan konten relevan dan merekomendasikannya pada saat membuka laman artikel selanjutnya (jejak pencarian kata terekam). Dalam waktu yang sama AI melakukan proses propagasi berulang, yang memungkinkan teknologi AI untuk menyesuaikan dan menambahkan data yang relevan ketika jawaban dari hasil pengolahan data pertama yang dilakukan salah.
Teknologi AI memungkinkan melakukannya research dari pengalaman kesalahan menyimpulkan data dengan membandingkan sampel kesalahan data yang didapat dengan lebih banyak informasi yang diterima.
AI dapat menganalisis dan memahami data dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan dengan menggunakan jaringan spidernya. Seperti halnya otak manusia yang memiliki miliaran syaraf. Sehingga dapat mendeteksi kesalahan walaupun hanya sedikit sebagai contoh anda menuliskan kata"tenologi", penulisan kata tidak sempurna itu saat ini telah bisa dideteksi berikan kemampuan AI menganalisis data dan memberitahukannya kepada algoritma sehingga anda akan tetap mendapatkan kata seutuhnya (teknologi). Sekali lagi, perkembangan AI yang pesat saat ini berkat dukungan teknologi komputer modern, memori yang besar dan daya yang besar.
Semakin banyak data informasi yang diterima AI, semakin akurat hasilnya.
Hasil yang dicapai oleh sistem yang menerapkan AI memiliki tingkat akurasi 99.9%, kesalahan mungkin saya terjadi dengan peluang 0.01% namun jika AI terus dilatih dengan memberikannya lebih banyak data pembanding maka tingkat akurasinya bisa sampai 100%. Semakin sering digunakan/semakin banyak data yang diperoleh semakin akurat hasilnya.
Contoh, AI yang diterapkan pada peralatan medis dapat mengklasifikasikan gambar dan mengenali objek tertentu yang telah diprogram di algoritma, yang dimana saat ini pendeteksian kanker dapat dilakukan MRI dengan akurasi yang sama dengan yang dilakukan oleh ahli radiologi.
AI mendapatkan hasil akurasi maksimal dari perolehan data. Apabila suatu algoritma memiliki kecerdasan untuk belajar sendiri, maka semua itu berasal dari jumlah data sebagai pembandingnya. Peranan data sangatlah penting, seperti halnya anda yang sedang melakukan sidang penelitian ilmiah untuk skripsi maka yang pertama ditanyakan oleh penguji adalah darimana data didapatkan? Berapa jumlah data yang anda miliki? Mana referensinya? Apa yang ingin andalakukan dari data itu? dan seterusnya. Hampir semua pertanyaan bersangkutan dengan data yang anda peroleh, demikian pula dengan AI.
Coba anda perhatikan contoh kalimat pernyataan ini, jika dalam suatu pertandingan ada 10 orang yang baik dan ahli melakukan lompat indah, siapa yang akan menang? Jawabannya adalah yang terbaik melakukannya. Itulah mengapa AI dibuat, mereka yang membuat AI menginginkan menjadi yang terbaik.
AI digunakan untuk mengolah data dengan memberikan hasil terbaik.
Penerapan dan Manfaat Artificial Intellegence:
Setiap industri memiliki keinginan untuk memiliki AI yang berkemampuan tinggi dan menghasilkan hasil dengan akurasi tinggi. Hal ini sudah digunakan untuk membantu pemecahan berbagai masalah baik itu dari tingkat masyarakat bawah hingga dalam sistem susunan negara, seperti halnya kepolisian Indonesia memiliki sistem deteksi kebohongan, HAKI memiliki alat penelusuran paten, BMKG dengan pemberitahuan realtimenya, penelitian penyakit dengan teknologi mediknya, dan sebagainya. Semua hal itu telah terbukti meringankan tugas manusia.
Bagaimana cara Artificial Inteligence bekerja?
AI bekerja dengan cara menggabungkan seluruh informasi tertentu yang relevan dalam jumlah besar dengan proses yang sangat cepat, terus berulang dengan ditopang algoritma cerdas, yang memungkinkan perangkat lunak untuk bekerja secara otomatis tanpa kelelahan dengan melihat pola dan fitur data.
AI belajar secara mandiri dengan memanfaatkan jaringan syaraf tiruan yang bertugas mencari data tanpa secara eksplisit diprogram untuk melihat dan mana yang harus disimpulkan.
Jaringan syaraf tiruan terdiri dari unit-unit yang saling berhubungan (seperti neuron di otak manusia) yang melakukan pemprosesan dengan merespon setiap masukan eksternal dan menggabungkan informasi antar unit. Proses ini berlangsung sangat cepat dengan data yang saling terhubung dengan hasil yang akurat bahkan data yang sebelumnya tidak dapat disimpulkan menjadi terdefinisikan dan disimpulkan.
Proses pembelajaran yang mendalam, yang meliputi, pencarian, menganalisaan dan menyimpulkan hasil memanfaatkan kemajuan teknologi komputasi dan teknik pembelajaran berulang yang terus menerus dan melakukan koreksi lebih baik dalam mempelajari pola data yang komplek dan dalam jumlah yang besar. Sehingga AI dapat mengenali data berupa kata, gambar bahkan suara.
Dalam pengaplikasian beberapa tahun lalu, sebuah robot yang diberinama ASIMO menggunakan teknologi AI. Dia bisa bergerak, menari, berbicara, menjawab pertanyaan, seperti melihat dan sebagainya berkat adanya sensor. Sebenarnya dia dapat melihat merasakan dan bicara dari hasil pengolahan data sensor oleh AI yang ditanamkan pada komputer pengendalinya. Asimo adalah salah satu penerapan dari area pembahasan AI yang dikenal sebagai komputasi kognitif.
Pengembangan AI berkelanjutan saat ini terus dilakukan guna mencapai tujuan yang bernama Natural Language Processing (NPL) dimana para pakar IT dan komputasi menginginkan komputer memiliki kemampuan untuk menganalisa, memahami dan menghasilkan bahasa manusia, termasuk dapat berkomunikasi. Yang selanjutnya komputer dapat berinteraksi dengan bahasa alami, yang memungkinkan komputer bisa berkomunikasi dengan manusia menggunakan bahasa sehari-hari layaknya manusia dengan manusia. Tentu hal ini masih dalam penelitian, jika ini berhasil bukan tidak mungkin manusia dan komputer dapat sharing, berbincang dan bermain bersama.
Singkatnya, Tujuan AI adalah menyiapkan perangkat lunak yang memiliki kecerdasan untuk mencari masukkan, memberikan masukkan dan menghasilkan kesimpulan untuk dapat digunakan manusia. Namun secerdas-cerdasnya AI tidak akan dapat menggantikan posisi manusia. AI hanya sebagai penawar dan pembantu yang memberikan dukungan kepada manusia untuk lebih efektif dan efesien dalam bertindak dan melakukan kegiatan. Penelitian dibidang AI masih terus berlangsung dan sepertinya untuk mendapatkan hasil maksimal sesuai tujuan pembuatan AI, masih akan membutuhkan waktu yang lama dan tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini.
SHARE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar anda